

Kanker sudah begitu dikenal masyarakat luas. Selama ini adalah penyakit yang bisa menyerang setiap bagian tubuh kita ini, dianggap momok yang sangat menakutkan mengingat keganasannya yang sudah sering merenggut nyawa. Namun tidak banyak yang meyakini bahwa kanker sangat mungkin disembuhkan asalkan keberadaannya diketahui sejak awal. Kanker bisa dijinakkan kalau kita tidak memberi kesempatan padanya untuk berkembang dan menjalar ke setiap bagian tubuh kita.
Kanker yang berawal dari tumor ternyata juga suka main petak umpet. Misalnya tumor tumbuh di bawah gigi. Awas! Jangan sembarang cabut gigi. Mencabut gigi yang goyang karena tumor justru akan mempercepat penyebaran sel tumor jika tidak ada penanganan lebih lanjut. Masalahnya, kesadaran masyarakat untuk memeriksakan gigi masih sangat rendah. Usaha untuk mendeteksi dini berdasar pada salah satu konsep perawatan yaitu apabila lebih dini tahap awal tumor ganas diidentifikasikan, maka lebih besar kemungkinan penderita dapat diselamatkan dari efek samping perawatan yang dapat menurunkan kualitas hidup ataupun resiko kematian. Kerusakan berat pada wajah, gangguan fungsi organ-organ didalam rongga mulut maupun resiko kematian akibat tumor ganas rongga mulut dapat ditekan bahkan dihindari.
Pada kasus tumor ganas yang memasuki stadium cukup lanjut banyak ditemukan setelah pasien merasakan gejalanya dan pergi ke dokter untuk mendapatkan terapi. Lebih dari 60% tumor ini telah berkembang ke tahap lebih lanjut ketika pertama kali dideteksi dan umumnya hasil terapi mengecewakan. Angka survival rates jangka panjang bagi penderita tumor ganas rongga mulut kurang menggembirakan dimana angka kelangsungan hidup secara keseluruhan setelah mendapat terapi kira-kira 30% untuk masa lima tahun.
Gejala-Gejala Dini Tumor Rongga Mulut :
- Adanya luka pada wajah, leher kepala dan sariawan di dalam mulut yang tidak sembuh dalam waktu 2 minggu
- Pembengkakan, benjolan pada bibir, gusi atau daerah lainnya di dalam rongga mulut
- Adanya tanda kemerahan atau putih, pengerasan di sekitar rongga mulut
- Perdarahan yang berulang di dalam rongga mulut
- Parasthesia (mati rasa) atau nyeri di sekitar wajah, mulut atau leher
- Kesulitan menggerakkan rahang atau lidah
- Pembengkakan rahang sehingga gigi tiruan menjadi tidak fit dan stabil
- Gigi goyang atau nyeri pada gigi atau rahang
- Perubahan suara
- Pembengkakan di leher
- Kehilangan berat badan
Penyebab yang pasti dari tumor ganas rongga mulut belum dapat ditentukan. Sekalipun demikian beberapa faktor dari resiko diduga berkaitan dengan meningkatnya insidensi tumor ini. Faktor-faktor yang dapat memicu timbulnya perubahan keganasan disebut karsinogen. Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya tumor ganas rongga mulut antara lain faktor kimia dan industri, faktor fisik, alkohol dan tembakau, penyakit kronis, serta faktor umur, dan riwayat keluarga. Selain faktor-faktor tersebut di atas, kebersihan rongga mulut yang tidak terjaga pun ikut mengambil peranan memicu timbulnya tumor rongga mulut.
Ada pula tumor rongga mulut yang berawal dari gigi bolong yang tak dirawat atau luka kronis pada mulut akibat pinggiran gigi yang tajam serta gigi palsu yang letaknya tidak pas. Faktor lain yang tak boleh diabaikan adalah kebiasaan melakukan seks oral.
Hasil penelitian Badan Penelitian Kanker Internasional (IARC) di Lyon, Perancis menemukan bukti adanya hubungan antara seks oral dengan penularan infeksi virus yang memicu tumbuhnya tumor atau kanker di rongga mulut. Penanganan tumor ganas pada rongga mulut /rahang dimulai dengan menentukan diagnosis klinis kemudian penetapan diagnosis pastinya dengan biopsi lalu dilanjutkan dengan pemeriksaan histopatologi atau patologianatomi (PA). Pemeriksaan penunjang seperti rontgen foto (Panoramik Gigi dan Thoraks Foto), CT/MRI Scan dan bahkan saat ini sudah ada PET/CT scan di Indonesia. Dengan pemeriksaan penunjang di atas dapat ditentukan seberapa besar tumor dan penjalarannya atau infiltrasi ke jaringan sekitarnya.
Selain itu dapat dilihat,apakah sudah menyebar jauh ke paru atau tempat lainnya? Pengobatan yang utama,umumnya adalah operasi dengan mengangkat seluruh tumor beserta seluruh atau sebagian rahang atas atau rahang bawah yang terlibat, dan/atau dikombinasikan dengan kemoterapi, radioterapi. Setelah pengangkatan tumor tersebut, saat ini sudah dapat dilakukan rekonstruksi jaringan lunak dan jaringan tulang secara langsung dengan tehnik bedah microvascular (Free Flaps Reconstruction) sehingga fungsi dari rongga mulut dan estetika di wajah dapat diperbaiki dan dipertahankan. Pengenalan dini kanker rongga mulut bertujuan untuk mengenali atau mencurigai terdapatnya kanker rongga mulut pada tahap awal.
Pemeriksaan rongga mulut merupakan bagian yang penting dari evaluasi fisik dalam deteksi dini keganasan rongga mulut, sehingga pengobatan yang cepat dan tepat, akan memberikan prognosa baik dan didapatkan hasil yang memuaskan. Yang terakhir jangan lupa selalu menjaga kebersihan rongga mulut dan memeriksakan gigi geligi secara teratur.